Apa itu Light Trail Photography? Ini Dia Penjelasannya

Bayangkan kamu berdiri di pinggir jalan yang ramai setelah matahari terbenam, dengan kamera di tangan. kamu menekan tombol rana atau shutter, dan keajaiban terjadi – garis-garis cahaya menyilangi bingkai atau frame, mengubah pemandangan biasa menjadi gambar yang luar biasa. Itulah Light Trail Photography.

Light trail photography adalah teknik fotografi yang memanfaatkan eksposur panjang untuk menangkap jejak cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya yang bergerak. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan efek artistik dan dramatis, seperti garis-garis cahaya dari kendaraan di malam hari, pola cahaya dari lampu-lampu kecil, atau efek seperti bintang dari benda bercahaya.

pexels-photo-327345.webp

photo: pexels

Cara Kerja dan Prinsip

  1. Eksposur Panjang: Kamera dibiarkan terbuka selama beberapa detik hingga beberapa menit, sehingga sensor menangkap semua gerakan cahaya dalam periode tersebut.

  2. Sumber Cahaya Bergerak: Cahaya berasal dari objek yang bergerak, seperti lampu kendaraan, kembang api, senter, atau LED.

  3. Kamera Stabil: Tripod sangat penting untuk menjaga kamera tetap stabil selama eksposur panjang, mencegah gambar menjadi buram. (Order Tripod terbaik di doss)


Peralatan yang Dibutuhkan

  1. Kamera: DSLR, mirrorless, atau kamera dengan pengaturan manual (shutter speed, aperture, dan ISO). (Order promo kamera terbaik di DOSS)

  2. Tripod: Untuk memastikan kamera tidak bergerak selama pemotretan. (Order Tripod terbaik di doss)

  3. Remote Shutter atau Timer: Mengurangi getaran saat memulai pemotretan.

  4. Filter ND (opsional): Membantu mengurangi cahaya jika memotret di siang hari. (Order nd filter terbaik di DOSS)


Langkah-Langkah Dasar

  1. Pengaturan Kamera:

    • Mode Manual (M): Atur secara manual shutter speed, aperture, dan ISO.

    • Shutter Speed: 5–30 detik atau lebih, tergantung efek yang diinginkan.

    • Aperture: Disarankan f/8 hingga f/16 untuk menjaga fokus yang baik.

    • ISO: Rendah (100–400) untuk mengurangi noise.

  2. Komposisi: Tentukan jalur cahaya atau pola yang ingin ditangkap.

  3. Fokus Manual: Gunakan fokus manual untuk menghindari masalah fokus dalam kondisi gelap.

  4. Ambil Gambar: Tekan tombol shutter menggunakan remote atau timer, lalu tunggu hingga eksposur selesai.

Sekarang, kamu seharusnya sudah memiliki dasar yang kuat untuk menjelajahi dunia fotografi jejak cahaya yang menarik. Aspek teknisnya mungkin tampak menakutkan pada awalnya, tetapi ingatlah: setiap ahli dulunya adalah seorang pemula. Dengan peralatan yang tepat dan teknik yang telah saya bagikan, kamusudah berada di jalur yang tepat untuk menciptakan jenis gambar jejak cahaya yang benar-benar dapat memikat para audiens.

Leaderboard_Kamera Terbaik.webp

Oleh Admin - DOSS Camera & Gadget
November 28, 2024
0 Komentar
Belum ada komentar