Pengertian dan Fungsi Aperture Kamera Dalam Fotografi
Pengertian dan Fungsi Aperture Kamera - Camera Aperture atau Bukaan kamera, sering disebut sebagai "aperture" atau "f-stop", adalah salah satu dari tiga faktor mendasar yang mengontrol eksposur gambar dalam fotografi, dua faktor lainnya adalah kecepatan rana dan ISO (sensitivitas terhadap cahaya).
Aperture mengacu pada pembukaan diafragma lensa yang dilalui cahaya. Ini dikalibrasi dalam f/stop dan umumnya ditulis sebagai angka seperti 1.4, 2, 2.8, 4, 5.6, 8, 11 dan 16. F/stop yang lebih rendah memberikan lebih banyak eksposur karena mewakili aperture yang lebih besar, sedangkan f/ yang lebih tinggi stop memberikan eksposur yang lebih sedikit karena mewakili aperture yang lebih kecil.
Hal ini mungkin tampak sedikit kontradiktif pada awalnya, namun akan menjadi lebih jelas saat Anda memotret pada f/stop yang berbeda-beda. Pastikan untuk memeriksa manual Anda terlebih dahulu untuk mempelajari cara mengatur Prioritas Apertur untuk kamera Anda, kemudian cobalah bereksperimen agar merasa nyaman dalam mengubah aperture dan mengenali efek aperture yang berbeda pada gambar hasil akhir.
Bukaan terletak di dalam lensa kamera dan memiliki fungsi utama berikut:
1. Kontrol Cahaya
- Apertur adalah bukaan melingkar pada lensa yang dapat diatur untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Bukaan yang lebih lebar (angka-f lebih rendah) memungkinkan lebih banyak cahaya masuk, sedangkan bukaan yang lebih sempit (angka-f lebih tinggi) membatasi jumlah cahaya.
2. Depth of Field
- Bukaan juga memainkan peran penting dalam menentukan kedalaman bidang dalam suatu gambar. Aperture yang lebar atau besar (misalnya f/1.4 atau f/2.8) menghasilkan depth of field yang dangkal, yaitu hanya bagian tertentu dari gambar yang fokus, sedangkan latar belakang dan latar depan menjadi buram. Di sisi lain, aperture yang sempit atau kecil (misalnya f/16 atau f/22) menciptakan depth of field yang dalam, sehingga sebagian besar pemandangan, dari latar depan hingga latar belakang, berada dalam fokus.
3. Kontrol Kreatif
- Fotografer menggunakan pengaturan aperture secara kreatif untuk mengontrol aspek seperti keburaman latar belakang (bokeh) dan ketajaman subjek. Ini dapat digunakan untuk mengisolasi subjek atau menangkap pemandangan dengan detail yang tajam.
4. Eksposur
Apertur, bersama dengan kecepatan rana dan ISO, memainkan peran penting dalam mengatur eksposur suatu gambar. Menyesuaikan aperture dapat membantu Anda mencapai eksposur yang diinginkan sambil mempertahankan kontrol terhadap kedalaman bidang.
Pengaturan bukaan biasanya diwakili oleh f-number seperti f/1.4, f/2.8, f/8, f/16, dll. Semakin rendah f-number, semakin lebar aperture, dan semakin banyak cahaya yang masuk. Sebaliknya , semakin tinggi f-number, semakin sempit aperture, dan semakin sedikit cahaya yang dapat masuk.
Penting untuk diperhatikan bahwa aperture juga mempengaruhi kemampuan lensa dalam menangkap dan memanipulasi cahaya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas gambar. Aperture lebar dapat menghasilkan keburaman latar belakang yang indah dan kemampuan dalam kondisi cahaya rendah, namun dapat menimbulkan aberasi optik. Aperture yang lebih sempit dapat memberikan gambar yang lebih tajam namun mungkin memerlukan waktu pemaparan yang lebih lama dalam situasi cahaya rendah. Fotografer sering kali memilih aperture yang sesuai berdasarkan persyaratan spesifik dari bidikan yang ingin mereka capai.
Semoga artikel diatas bisa membantu Anda ya sahabat DOSS. Oiya Buat Anda yang mau order kamera dan lensa terbaik di DOSS bisa klik link di bawah ini untuk mendapatkan harga dan benefit paling menarik.
Order kamera dan lensa Fujifilm
https://bit.ly/dosssuperstorecideng
Website DOSS: www.doss.co.id
Source: Admin