5 Komposisi Foto Untuk Anda yang Baru Memulai Mencoba Landscape Photography
Jika Anda pernah berdiri di depan pemandangan menakjubkan, dengan kamera di tangan, dan bertanya-tanya bagaimana cara mengabadikan kemegahannya, Anda tidak sendirian. Setiap gambar lanskap yang bagus memiliki komposisi yang bagus, namun memahami apa itu komposisi, apa fungsinya, dan bagaimana Anda dapat menggunakannya untuk menyempurnakan bidikan pemandangan bisa menjadi hal yang sangat menakutkan.
Untungnya, komposisi fotografi lanskap tidak sesulit kelihatannya. Dan dalam artikel ini, penulis menguraikan semuanya untuk Anda. Penulis lanjutkan dengan membagikan 5 tips komposisi fotografi lanskap yang efektif agar Anda dapat mulai menciptakan gambar yang indah dari Darren Rowse yang dikutip dari digital photography School.
Sertakan subjek utama untuk menarik perhatian
Untuk meningkatkan komposisi lanskap Anda secara instan, berikut cara memulainya:
Dengan menyertakan subjek yang jelas dan dapat diidentifikasi di setiap foto.
Subyeknya bisa apa saja: batu. Sebuah gunung. Sebuah sungai. Sebuah cangkang di pantai. Ombak menerjang tepian pantai. Petir di langit.
Intinya adalah untuk menyertakan setidaknya satu elemen dalam foto Anda yang dapat dikaitkan dengan pemirsa – sesuatu yang menarik mereka ke dalam bingkai dan menarik minat mereka. Jika tidak, penonton akan menjadi bingung. Mereka tidak tahu harus fokus ke mana, jadi mereka akan beralih ke gambaran lain dan tidak pernah melihat ke belakang.
Bolehkah memasukkan banyak subjek menarik? Sangat! Faktanya, banyak fotografer lanskap saat ini suka mengemas subjek latar depan dan latar belakang ke dalam satu foto. Namun pastikan subjeknya saling melengkapi dan berhati-hatilah untuk tidak memasukkan terlalu banyak subjek sehingga pemirsa tidak lagi dapat fokus. Jika ragu, buatlah tetap sederhana.
Gunakan rule of thirds untuk memposisikan elemen kunci Anda
Rule of Thirds adalah salah satu alat komposisi lanskap favorit saya. Ini adalah cara yang bagus bagi pemula untuk memulai dengan komposisi, dan ini memberi Anda cara mudah untuk mengatur elemen-elemen kunci dalam bingkai (misalnya, subjek utama, cakrawala, dan elemen pendukung lainnya).
Jika Anda masih asing dengan rule of third, berikut penjelasan singkatnya:
Aturan ini memberitahu Anda untuk membagi komposisi Anda menjadi sepertiga vertikal dan horizontal sehingga Anda mendapatkan serangkaian garis kisi (ditampilkan di bawah). Untuk membuat komposisi yang paling kuat, Anda harus menempatkan elemen komposisi di sepanjang garis kisi tersebut dan pada titik perpotongannya.
Hal ini sering kali berperan ketika bekerja dengan garis horizon. Alih-alih menempatkan cakrawala tepat di tengah bingkai, Anda dapat meletakkannya di sepanjang garis kisi aturan pertiga bagian atas (ide bagus jika latar depan Anda sangat menarik) atau di sepanjang garis kisi aturan pertiga bagian bawah (ide bagus jika langitmu berwarna-warni atau dramatis).
Anda juga dapat menggunakan aturan rule of thirds untuk memposisikan subjek utama Anda. Anda dapat menempatkan subjek di sepanjang salah satu garis kisi vertikal, atau – bahkan lebih baik lagi – di titik persimpangan. Faktanya, perpotongan garis kisi aturan pertiga kadang-kadang disebut sebagai titik kekuatan karena menciptakan komposisi yang begitu menarik.
Gunakan Leading Lines untuk menarik penonton
Leading Lines adalah garis yang menarik penonton ke dalam adegan. Biasanya mereka mulai dari latar depan komposisi, lalu bergerak mundur, mundur, mundur … hingga mencapai subjek yang jauh.
Ngomong-ngomong, Anda bisa membuat leading lines dari hampir semua hal. Penulis sangat menyarankan Anda melihat beberapa fotografi lanskap favorit Anda dan melihat bagaimana fotografi tersebut menggabungkan garis-garis terdepan; Anda akan menemukan berbagai macam komposisi kreatif dengan garis-garis yang dibuat dari jalan, sungai, pohon tumbang, pakis, garis di tanah, dan masih banyak lagi.
Gunakan banyak ruang negatif untuk membuat komposisi lanskap minimalis
Saat ini, minimalis adalah hal yang populer dalam fotografi lanskap. Begini cara kerjanya:
Pertama , temukan pemandangan yang penuh ruang negatif. ( Ruang negatif mengacu pada area “kosong” dalam komposisi, seperti hamparan langit biru yang panjang, hamparan rumput hijau, pantai yang mulus dan tandus, dll.)
Kedua , temukan subjek yang kecil, terisolasi, dan tampak sepi, seperti pohon di ladang, batu yang menonjol dari lanskap datar, atau bahkan seseorang.
Ketiga , posisikan subjek terisolasi Anda sedemikian rupa sehingga kecil di dalam bingkai , dan dikelilingi oleh banyak ruang negatif . Di sini, sering kali ada gunanya melanggar aturan sepertiga; alih-alih menempatkan subjek Anda pada titik perpotongan aturan pertiga, Anda menempatkannya lebih dekat ke tepi bingkai, yang berfungsi untuk menekankan kekosongan.
Gabungkan garis diagonal untuk menambah gerakan
Alat ini merupakan alat komposisi lanskap yang lebih canggih, dan efeknya bisa sangat halus – namun bila dilakukan dengan benar, alat ini dapat meningkatkan kualitas foto yang bagus menjadi foto yang bagus .
Anda tahu, garis diagonal adalah cara yang efektif untuk menggerakkan mata di sekitar pemandangan dan menambah aliran pada bidikan. Mereka akan dengan hati-hati mendorong pemirsa ke arah subjek utama, sekaligus mendorong mereka untuk melakukan perjalanan kecil yang menyenangkan di sekitar foto Anda.
Untuk memulai, saya sarankan terlebih dahulu mengidentifikasi subjek utama Anda. Ini harus menjadi titik fokus gambar Anda, dan tempat yang Anda inginkan untuk mengarahkan garis diagonal.
Semoga artikel diatas bisa membantu Anda ya sahabat DOSS. Oiya Buat Anda yang mau order kamera dan lensa terbaik di DOSS bisa klik link di bawah ini untuk mendapatkan harga dan benefit paling menarik.
Order kamera dan lensa Fujifilm
Order kamera dan lensa Lumix
https://bit.ly/dosssurabaya
https://bit.ly/dosssuperstorecideng
Website DOSS: www.doss.co.id
Source: Digital Photography School
