Fotografi satwa liar bukan sekadar menangkap gambar hewan di alam bebas—ia adalah perpaduan antara kesabaran, teknik, dan pemahaman mendalam tentang perilaku alam. Dalam genre ini, fotografer dituntut untuk siap menghadapi kondisi yang tak terduga, bergerak cepat, dan tetap menjaga etika terhadap lingkungan serta subjek yang dibidik.
Keindahan dari wildlife photography terletak pada kemampuannya mengabadikan momen-momen langka yang tidak bisa diulang, seperti tatapan mata seekor harimau atau burung yang membentangkan sayapnya di udara.

photo: pexels-pixabay-46254
Untuk menghasilkan foto yang tajam, emosional, dan bercerita, seorang fotografer perlu memahami berbagai istilah teknis yang menjadi fondasi dalam pengambilan gambar. Mulai dari pengaturan kamera hingga teknik pelacakan subjek, setiap elemen memiliki peran penting dalam menciptakan karya yang kuat.

photo: pexels
Di bawah ini, kita akan membahas tujuh istilah umum dalam fotografi satwa liar yang wajib diketahui, lengkap dengan penjelasan detail agar kamu bisa menerapkannya langsung di lapangan.

photo: jordan bergandahl
🐾 7 Istilah Umum dalam Wildlife Photography
1. Focal Length
-
Merujuk pada jarak antara lensa dan sensor kamera, biasanya dalam milimeter (mm).
-
Lensa dengan focal length panjang (telephoto, seperti 300mm atau 600mm) memungkinkan kamu memotret hewan dari jauh tanpa mengganggu mereka.
2. Shutter Speed
-
Waktu yang dibutuhkan sensor untuk menangkap cahaya.
-
Dalam wildlife, shutter speed cepat (misalnya 1/1000 detik) penting untuk membekukan gerakan hewan yang aktif atau terbang.
3. Aperture
-
Bukaan lensa yang mengatur seberapa banyak cahaya masuk ke sensor.
-
Aperture besar (f/2.8–f/5.6) membantu menciptakan latar belakang blur (bokeh) dan memisahkan subjek dari lingkungan.
4. ISO
-
Sensitivitas sensor terhadap cahaya.
-
ISO tinggi (800–3200) berguna saat memotret di kondisi minim cahaya seperti pagi atau senja, tapi harus hati-hati agar tidak menghasilkan noise berlebih.
5. Depth of Field (DoF)
-
Area dalam foto yang tampak tajam.
-
Wildlife sering menggunakan DoF sempit untuk menonjolkan subjek dan mengaburkan latar belakang, menciptakan fokus visual yang kuat.
6. Burst Mode / Continuous Shooting
-
Mode pemotretan beruntun yang memungkinkan kamera mengambil banyak foto dalam waktu singkat.
-
Sangat berguna untuk menangkap momen cepat seperti burung terbang atau predator berburu.
7. Tracking Autofocus / AI Servo / AF-C
-
Sistem fokus otomatis yang mengikuti subjek bergerak.
-
Penting untuk menjaga ketajaman saat hewan berpindah posisi, terutama dalam situasi dinamis.
Menguasai istilah-istilah dasar dalam fotografi satwa liar bukan hanya soal teknis, tapi juga tentang membangun koneksi yang lebih dalam dengan alam dan subjek yang kamu abadikan. Dengan memahami cara kerja kamera dan bagaimana setiap pengaturan memengaruhi hasil akhir, kamu bisa lebih percaya diri dalam menangkap momen-momen autentik yang penuh makna. Jadi, apakah kamu sedang membidik burung di pagi hari atau mamalia besar di savana, pengetahuan ini akan menjadi bekal penting untuk menghasilkan foto yang tidak hanya indah secara visual, tapi juga bercerita dengan kuat.. Semoga membantu ya Sahabat DOSS.

