Tips Birding: Memotret Burung yang Sedang Terbang

Kesulitan saat memotret burung yang sedang terbang? Berikut tips singkat untuk dapat mendapatkan bidikan burung terbang yang tajam.

Fotografi satwa liar menjadi sebuah genre fotografi yang menantang, dan salah satu teknik yang paling sulit untuk dikuasai adalah menangkap burung yang sedang terbang.

Banyak burung sangat gesit dalam mengepakkan sayapnya, yang membuat mereka tidak dapat diprediksi dan sulit dilacak. Seperti halnya teknik fotografi lainnya, banyak latihan akan membuat kita semakin sempurna. 

Lensa panjang adalah lensa terbaik untuk fotografi burung atau birding dan menjadi sebuah keharusan untuk dimiliki. Namun dengan burung yang bisa dipastikan bisa terbang mendekat ke kerumunan atau fotografer itu sendiri, kamu tidak perlu memiliki lensa 600mm yang besar untuk memulai birding. Apa pun di atas 200mm (dalam 35mm) bisa digunakan, kecuali kamu mengambil bidikan di hutan yang sangat gelap, atau saat senja, aperture cepat juga tidak wajib digunakan di sini. 

Di sisi lain, menggunakan aperture yang lebih sempit sekitar F/8 untuk menciptakan kedalaman bidang yang lebih besar akan membuatnya sedikit lebih mudah untuk menangkap subjek dalam fokus. Kecepatan rana 1/1000 detik atau lebih cepat adalah kecepatan yang baik untuk memulai, dan sangat dianjurkan memotret dalam mode Shutter Priority sehingga kecepatan rana akan tetap konstan meskipun subjek bergerak masuk dan keluar dari bidang cahaya yang tidak rata. Mode Area AF yang dipilih pun harus menjadi salah satu yang paling sesuai untukmu, tetapi jika kamu ahli dalam melacak maka kamu mungkin AF Titik Tunggal adalah yang paling tepat. Setelah menguasai tekniknya, kamu bisa mulai mengasah kemampuanmu dengan berbagai skenario di bawah ini.


Birding Burung yang Terbang

 

1. Lensa Telefoto


Sumber foto: Future

 

Saat birding gunakanlah lensa yang setidaknya dapat menjangkau 20mm. Di sini, fotografer menggunakan Nikon AF-S 70-200mm F/2.8E FL ED VR dan Nikon AF-S 80-400mm F/4.5-5.6G ED VR dengan kamera Nikon D800. Ini menjadi bukti bahwa kamu tidak perlu menggunakan lensa super cepat untuk mengambil bidikan burung yang bagus. Meskipun mungkin banyak yang lebih menyukai keserbagunaan lensa zoom, tetapi tidak dapat disangkal kemampuan dari lensa prime. Keduanya tentu dapat memberikan bidikan terbaik untukmu.


2. Lens Cap

Saat birding sangat dianjurkan untuk memasang lens cap atau tudung lensa. Hal ini akan membantu mencegah silau dan lens flare pada hasil bidikan, ini juga aan membantu saat kamu melacak subjek yang bergerak cepat di udara. Dan lebih baik lagi, lens cap akan melindungi elemen depan lensamu jika kamu tidak sengaja menggeser lensa dan terbentur dengan tiang atau penghalang yang tidak terlihat di viewfinder saat melacak subjek. Itu seringkali terjadi, jadi jangan tinggalkan lens  cap saat birding.


3. Posisi Prima

Meskipun kamu tak dapat mengontrol subjek yang terbang bebas di angkasa, kamu masih dapat mengontrol posisimu. Jika matahari berada di belakang subjek, maka akan terjadi cahaya latar yang dapat menciptakan siluet yang menarik. Namun jika kamu ingin menangkap bulu burung dengan sangat detail, pastikan cahaya alami menerangi dengan sesuai.

Angsa

4. Pengaturan Kamera


Kecepatan rana 1/1000 detik atau lebih cepat akan membekukan subjek di udara. Jika terdapat cukup cahaya, aperture sekitar F/8 akan membuatnya lebih mudah untuk menentukan fokus karena depth of field yang lebih besar. Berdasarkan kemampuan cahaya rendah kamera yang kamu gunakan, pilih ISO yang sesuai sebagai kompensasi.


5. Kunci Pelacakan Fokus

Sangat disarankan untuk mengaktifkan pelacakan fokus dengan penguncian. Respons AF bidikan yang diblokir berguna saat subjek cenderung lewat di belakang objek. Semakin tinggi angkanya, semakin lama AF akan menunda pergeseran fokus. Ini akan membantu untuk mempertahankan fokus pada subjek saat subjek itu muncul kembali. Kamera mirrorless canggih, seperti Nikon Z6 II dan Nikon Z7 II, Canon EOS R5 dan Canon EOS R6, serta Sony A1 dan Sony A9 II memiliki mode AF Hewan yang fantastis yang akan membuat proses birding menjadi jauh lebih mudah.

 


Sumber foto: Future


6. Autofokus Burung

Beralihlah ke mode burst tercepat pada kameramyu dan gunakan AF-C untuk mempertahankan fokus saat kamu melacak subjek. Kamu dapat bereksperimen dengan AF Area Mode, tetapi jika beruntung kamu cukup menggunakan Single Point AF, yang memungkinkanmu untuk mendapatkan fokus yang presisi pada kepala subjek.


Trik Hasil Birding yang Indah

1. Bokeh Indah


Sumber foto: Future

 

Baca juga:

Motret Burung Pakai Lensa Murah? Bisa Kok

Sony Alpha Guru Bocorkan Tips Rahasia Memotret Burung

Memahami Fotografi Burung

 

Kamu tidak perlu memiliki lensa telefoto F/2.8 yang super cepat untuk mengabadikan bokeh membulat yang atraktif: jarak jauh antara burung alap-alap yang terbang ini dan pepohonan di latar belakang membantu menghasilkan kedalaman bidang yang dangkal. Gambar diambil pada panjang fokus 210mm, dengan aperture F/5.3.


2. Tonjolkan Subjek

Dalam foto ini fotografer selanjutnya memisahkan si burung pemangsa dari latar belakang dengan menggunakan Adjustment Brush di Camera Raw untuk menutupi subjek. Slider termasuk Clarity, Shadows dan Contrast kemudian digunakan untuk menonjolkan subjek, sehingga burung benar-benar muncul di latar belakang.


3. Lepas Landas dan Mendarat


Sumber foto: Future

 

Burung yang lepas landas dan mendarat adalah momen yang sangat bagus untuk diabadikan. Ahli satwa liar sering menghabiskan waktu berhari-hari dan berminggu-minggu untuk mempelajari perilaku subjek mereka, sehingga mereka dapat mengembangkan mata ketiga untuk momen aksi yang tiba-tiba.


4. Matikan VR (Stabilisasi Lensa)

Burung hering berkerudung ini dibidik dengan kecepatan 1/4000 detik. Seperti yang bisa dilihat, bahkan ujung sayap burung pun tetap membeku. Jika lensamu tidak menampilkan VR, jangan khawatir, VR tidak akan berpengaruh saat memotret pada kecepatan rana yang begitu cepat karena paling efektif di bawah 1/500 detik.


5. Komposisi

Setelah kamu menguasai untuk menangkap subjek yang terbang tetap tajam, kamu pasti ingin lebih memperhatikan komposisimu. Single Point AF memungkinkanmu untuk memindahkan titik fokus di sekitar bingkai, sehingga kamu dapat membayangkan di mana kamu ingin memposisikan subjek sebelum mulai memotret. Namun, kamu juga perlu mempertimbangkan latar belakangmu.


6. Latar Belakang

Pada langkah sebelumnya, burung hering berkerudung telah ditangkap di depan dedaunan hijau dan dengan mudah dipisahkan dari latar belakang. Jika si pemangsa itu telah dibidik sebagian di depan latar belakang hijau dan sebagian di depan rerumputan hangat di bawah, akan lebih sulit untuk memisahkan dan kurang menarik secara visual. Gambar (di atas) menunjukkan burung hering lain yang ditangkap dengan jelas, tetapi kali ini di depan latar belakang yang jauh lebih sibuk. 


7. Potret


Sumber fotio: Future

Potret adalah cara yang bagus untuk menghabiskan waktu di antara pertunjukan burung yang terbang. Kamu dapat memotret potret yang menakjubkan dalam tutupan awan yang tersebar atau memanfaatkan hari yang cerah dengan menangkap potret sederhana yang sedikit moody. Sinar matahari yang cerah menghasilkan sorotan yang kuat dan bayangan gelap, dan sedikit kompensasi eksposur negatif akan memperkuat ini lebih jauh lagi.


8. Estetika Studio Sederhana

Jika kamu berhasil memotret subjek dengan latar belakang gelap, kamu dapat membuat estetika studio dengan mengubah gambar menjadi hitam dan putih, dan meningkatkan kontras antara bayangan dan sorotan lebih jauh. Jika latar belakang cukup gelap, kamu akan mendapatkan latar belakang hitam pekat dan subjek monokrom yang tajam.

Oleh Admin - DOSS Camera & Gadget
May 21, 2021
KOMENTAR
1000 Karakter tersisa
0 Komentar
Belum ada komentar