Sony Airpeak S1 Resmi Meluncur! Berapa Harganya?

Sony akhirnya meluncurkan Airpeak S1 dan siap saingi DJI. Berapa harga drone profesional ini?

Setelah ditunggu-tunggu berbulan lamanya sejak rumor yang beredar pada akhir tahun 2020 lalu, Sony akhirnya secara resmi meluncurkan lini drone pertama mereka, Sony Airpeak S1. 

Sistem kamera mirrorless Sony terbukti telah berhasil menjadi kesayangan para YouTuber, vlogger, dan fotografer profesional. Sistem yang dimiliki Sony adalah sebuah sistem yang telah matang, dengan pilihan lensa dan aksesoris yang luar biasa banyaknya. Dan kini sistem mirrorless Sony melebarkan sayapnya dengan mengintegrasikan kamera dan lensa mereka ke drone Sony Airpeak S1 yang menjadi sistem pencitraan udara pertama dari Sony.

Sony Airpeak S1 mungkin masih dalam proses pengembangan lebih jauh lagi, namun begitu Sony telah memerikan beberapa infomasi sebelum peluncuran drone ini ke pasaran. Drone ini adalah pesawat yang serupa dalam ukuran dan bentuk dari DJI Inspire 2. Namun tentunya dengan lebih banyak kekuatan untuk muatan yang lebih besar, akselerasi yang lebih cepat, dan kontrol kamera jarak jauh secara penuh.

Drone yang menyerupai quadcopter ini juga telah menyertakan fitur safety. Kamera onboard yang memetakan lingkungan sekitar untuk mengerem otomatis saat adanya halangan yang terdeteksi, serta membantu menjaganya tetap stabil saat GPS tak tersedia. Dengan mengaktifkan GPS, pengguna akan bisa mendapatkan Sony Airpeak S1 terbang kembali ke titik yang diinginkan, geofence yang dapat disesuaikan, dan fitur keselamatan lainnya.

 


Sumber: Airpeak

 

Menargetkan pasar di pengguna profesional, Sony Airpeak S1 tentunya lebih cocok untuk digunakan di lingkungan produksi. Dengan segala kehebatannya, drone ini kabarnya akan dilepas pada harga US$8.999 (Rp128 juta). Dengan harga tersebut pengguna sudah mendapatkan Airpeak S1, 1 remote control, 2 baterai, dan 4 baling-baling dalam boks pembelian. Tetapi itu bukan semua yang dibutuhkan untuk memulai. Sony kabarnya tidak memberikan gimbal karena mereka tidak mengembangkan itu. Sebagai gantinya, Sony Airpeak S1 menggunakan edisi khusus dari Gremsy T3, dengan perubahan desain yang dibuat khusus agar sesuai dengan quadcopter ini.

Sony Airpeak S1 telah mendukung kontrol operator ganda, yang tentunya sangat menguntungkan para pengguna profesional. Terlebih jika kebutuhan untuk film layar lebar yang berarti ada seorang pilot berlisensi yang mengoperasikan pesawat dan seorang sinematografer yang menangani kamera dan kontrol gimbal. 

Dalam penggunaanya, Sony Airpeak S1 hanya membutuhkan 3,5 detik untuk mencapai akselerasi 0 - 80,4 km/jam, ini tentu sudah jauh lebih baik dari DJI Inspire 2 yang membutuhkan waktu 5 detik untuk mencapai itu. Lebih hebatnya lagi drone ini diklaim dapat mempertahankan kestabilan dalam angin yang bertiup pada kecepatan 70 km/jam. Airpeak S1 yang berbobot 2,53 kg ini juga dijanjikan dapat terbang secara lincah hingga kecepatan tertingginya, yakni 90 km/jam (tanpa muatan).

Untuk menerbangkan Sony Airpeak S1 ini pengguna membutuhkan dua baterai, tetapi itu hanya cukup untuk penerbangan selama 22 menit tanpa muatan. Tetapi jika misalnya drone membawa Sony A7 S III dan lensa 24mm F/1.4 GM, maka waktu penerbangannya hanya sekitar 12 menit. Tentunya ini membuat kita membutuhkan beberapa baterai cadangan agar bisa bekerja lebih maksimal.

Drone dengan baling-baling ini memerlukan perangkat iOS untuk menjalankan aplikasi kontrolnya. Remote Sony Airpeak S1 sendiri cukup besar untuk menampung tablet dan Sony juga menyarankan pengguna untuk menggunakan iPad sebagai layar karena ukuran layarnya yang besar. Perangkat lunak berbasis web juga disertakan pada drone ini. Selain Airpeak Flight yang memungkinkan pengguna mengontrol kamera dan drone dari smartphone, Airpeak Plus juga hadir. Ini menjadi aplikasi cloud untuk manajemen quadcopter, sangat berguna untuk rumah produksi dan studio. Ini juga mencakup alat perencanaan penerbangan untuk titik arah dan pergerakan kamera, dan catatan sehingga pengguna dapat meninjau penerbangan sebelumnya.

 

 

Seri pertama dari Airpeak ini juga turut dibekali lima kamera stereo, dua sensor inframerah, dan diotaki oleh prosesor Vision Sensing. Kombinasi dari kamera stereo dan prosesor dijanjikan dapat memberikan gambaran spesial 3D yang nyata untuk pengguna. Sementara itu, kelima kamera stereo pada Sony Airpeak S1 ini juga memungkinkan drone bisa menghindari penghalang di sekitarnya, mengenali obyek terbang lain, dan melakukan navigasi secara mandiri di antara gedung, pohon, atau apapun itu tanpa campur tangan operator manusia.

Drone ini sendiri telah terpajang dengan manis di laman resmi Sony. Namun para calon pembeli harus sedikit bersabar karena untuk peluncurannya ke pasaran, Sony baru akan melepas Airpeak S1 pada sekitar September hingga Desember 2021 mendatang.

Oleh Admin - DOSS Camera & Gadget
June 11, 2021
KOMENTAR
1000 Karakter tersisa
0 Komentar
Belum ada komentar