IBIS vs Digital Stabilization: Mana Sih yang Lebih Baik untuk Fotografi dan Videografi?

IBIS vs Digital Stabilization: Mana Sih yang Lebih Baik untuk Fotografi dan Videografi?.
photo: TechnologyFunny.com

Dalam dunia fotografi dan videografi, stabilisasi gambar menjadi faktor penting untuk menghasilkan gambar yang tajam dan video yang halus. Tanpa sistem stabilisasi yang baik, guncangan kecil saat memotret atau merekam dapat menyebabkan hasil yang buram atau tidak nyaman untuk dilihat. Saat ini, ada dua teknologi utama yang digunakan untuk mengurangi getaran: In-Body Image Stabilization (IBIS) dan Digital Stabilization (EIS). Keduanya memiliki cara kerja yang berbeda, tetapi bertujuan sama, yaitu meningkatkan kualitas gambar dengan mengurangi efek guncangan.

Namun, banyak yang masih bingung dalam memilih antara IBIS dan EIS, terutama karena masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasannya sendiri. IBIS bekerja dengan menggerakkan sensor kamera secara fisik untuk mengimbangi gerakan, sedangkan EIS menggunakan perangkat lunak untuk menyesuaikan dan menstabilkan gambar setelah direkam. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan mendasar dari kedua teknologi tersebut, kelebihan serta kekurangannya, dan mana yang lebih cocok untuk kebutuhan fotografi maupun videografi kamu.

Berikut adalah perbandingan detailnya:


1. In-Body Image Stabilization (IBIS)

Canon In Body Image Stabilization IBIS Canon ASIA.webp

photo:Β Canon PowerShot Camera Rumors

πŸ“Œ Definisi:
IBIS adalah sistem stabilisasi mekanis yang terpasang di dalam bodi kamera. Teknologi ini menggunakan sensor yang dapat bergerak dalam beberapa arah untuk mengompensasi guncangan dan getaran tangan saat memotret atau merekam video.

πŸ“Œ Cara Kerja:

  • Sensor kamera dipasang pada mekanisme floating yang memungkinkan pergerakan dalam 5-axis (lima sumbu) atau lebih (tergantung sistem kamera).

  • Ketika kamera mendeteksi getaran atau goyangan, sensor akan bergerak secara otomatis dalam arah yang berlawanan untuk menyeimbangkan gerakan tersebut.

  • IBIS bekerja secara optikal, artinya stabilisasi dilakukan langsung pada sensor sebelum gambar atau video diproses.

πŸ“Œ Kelebihan IBIS:
βœ… Efektif untuk fotografi & videografi β†’ Mengurangi blur akibat guncangan saat memotret dengan shutter lambat.
βœ… Kompatibel dengan semua lensa β†’ Karena stabilisasi terjadi di sensor, semua lensa yang dipasang di kamera dapat menikmati manfaatnya, termasuk lensa lama yang tidak memiliki Optical Image Stabilization (OIS).
βœ… Mendukung stabilisasi multi-sumbu (5-axis atau lebih) β†’ Mampu menstabilkan gerakan maju-mundur, ke samping, rotasi, serta atas-bawah dengan lebih akurat.
βœ… Tidak mengurangi resolusi gambar/video β†’ Karena dilakukan secara fisik pada sensor, tidak ada cropping atau penurunan kualitas gambar.

πŸ“Œ Kekurangan IBIS:
❌ Lebih mahal β†’ Kamera dengan IBIS cenderung lebih mahal dibanding yang hanya mengandalkan Digital Stabilization.
❌ Kurang efektif pada zoom ekstrem β†’ Untuk lensa telefoto atau zoom panjang, stabilisasi berbasis sensor kurang maksimal dibandingkan Optical Image Stabilization (OIS) yang ada di lensa.
❌ Lebih besar & berat β†’ Karena membutuhkan mekanisme tambahan dalam bodi kamera, kamera dengan IBIS cenderung lebih besar dan berat.


2. Digital Stabilization (Electronic Image Stabilization - EIS)

Welcome to DOSS Camera & Gadgets Official Website

πŸ“Œ Definisi:
Digital Stabilization atau Electronic Image Stabilization (EIS) adalah metode berbasis perangkat lunak yang mengurangi efek guncangan setelah gambar atau video ditangkap, dengan cara mengoreksi gerakan secara digital.

πŸ“Œ Cara Kerja:

  • Kamera menggunakan giroskop dan sensor accelerometer untuk mendeteksi gerakan dan guncangan saat merekam video.

  • Setelah merekam, sistem EIS akan menggeser frame video secara digital untuk menyeimbangkan gerakan yang tidak diinginkan.

  • Biasanya, EIS akan melakukan cropping pada frame video untuk memberikan ruang gerak bagi algoritma stabilisasi agar dapat mengoreksi getaran.

πŸ“Œ Kelebihan EIS:
βœ… Lebih murah & ringan β†’ Tidak memerlukan komponen mekanis tambahan, sehingga lebih terjangkau.
βœ… Bekerja pada kamera tanpa IBIS β†’ Cocok untuk smartphone, action cam, atau kamera yang tidak memiliki stabilisasi fisik.
βœ… Efektif untuk videografi tertentu β†’ Sangat membantu dalam perekaman video handheld, terutama untuk vlogging atau penggunaan sehari-hari.
βœ… Bisa dikombinasikan dengan software AI β†’ Beberapa kamera dan smartphone canggih menggunakan AI untuk memperbaiki stabilisasi digital lebih lanjut.

πŸ“Œ Kekurangan EIS:
❌ Mengurangi resolusi video β†’ Karena harus melakukan cropping, resolusi asli gambar akan berkurang.
❌ Kurang efektif untuk foto β†’ Berbeda dengan IBIS yang bekerja saat pengambilan gambar, EIS lebih efektif untuk video dibandingkan foto.
❌ Bisa menghasilkan efek "gelombang" (Jello Effect) β†’ Jika tidak dioptimalkan dengan baik, EIS dapat membuat distorsi aneh pada video, terutama saat ada gerakan cepat.


Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?

Pemilihan antara IBIS vs Digital Stabilization (EIS) bergantung pada kebutuhan dan perangkat yang digunakan:

πŸ‘‰ Untuk Fotografi:
βœ” IBIS lebih unggul, karena bekerja langsung pada sensor dan tidak mengurangi kualitas gambar. EIS kurang efektif untuk fotografi karena hanya bekerja pada video.

πŸ‘‰ Untuk Videografi:
βœ” IBIS lebih baik untuk kualitas tinggi tanpa cropping.
βœ” EIS cocok untuk perangkat yang tidak memiliki IBIS, tetapi memiliki kekurangan seperti penurunan resolusi.
βœ” Kombinasi IBIS + EIS (Hybrid Stabilization) adalah yang terbaik, seperti yang ditemukan pada beberapa kamera dan smartphone flagship.

πŸ‘‰ Untuk Kamera Smartphone & Action Cam:
βœ” EIS lebih umum, karena lebih murah dan lebih ringan. Namun, kamera premium kini mengombinasikan IBIS dan EIS untuk hasil optimal.

Jadi, kalau kamu ingin hasil stabil tanpa kompromi dalam kualitas gambar, IBIS adalah pilihan terbaik. Namun, jika mencari solusi hemat atau hanya menggunakan kamera smartphone, EIS bisa menjadi alternatif yang baik. πŸ˜ŠπŸ“·

Leaderboard_Kamera Terbaik.webp

Oleh Admin - DOSS Camera & Gadget
February 13, 2025
KOMENTAR
1000 Karakter tersisa
0 Komentar
Belum ada komentar