CEO Fujifilm Menjelaskan Hampir Semua Komponen Kamera Retro Adalah Buatan Tangan
CEO Fujifilm mengatakan beberapa komponen kamera retro “hampir dibuat dengan tangan alias handmade dan sulit diproduksi secara massal”
Dalam sesi Tanya Jawab Fujifilm baru-baru ini, setelah presentasi yang mengumumkan hasil keuangan kuartal pertama perusahaan , CEO Teiichi Goto menjelaskan mengapa perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan kamera retro.
Kamera retro dan fotografi analog telah mengalami peningkatan popularitas yang sangat besar. Generasi muda, yang terinspirasi oleh pencarian filter bergaya film selama bertahun-tahun dan penggunaan efek nostalgia dengean kenangan-kenangan yang mendalam sekali dalam aplikasi penyuntingan, telah memimpin sekelompok orang baru yang merangkul fotografi film dan gaya retro.
Fujifilm merupakan salah satu merek pertama yang meluncurkan desain bergaya vintage dengan seri X kamera ringkas dan mirrorless, yang terbukti sangat populer, sehingga mendorong perusahaan seperti Nikon dan Panasonic ikut serta.
photo: dpreview
Pada tahun 2022, Fujifilm X100V menjadi viral, dengan generasi media sosial membuat rantai pasokan menjadi rumit, yang dikombinasikan dengan pandemi COVID menyebabkan daftar tunggu minimal enam bulan untuk mendapatkan kamera keren tersebut tersebut. Penggantinya, X100VI , juga terbukti sangat populer saat dirilis pada Februari 2024 dan juga mengakibatkan daftar tunggu atau waiting list yang panjang dan memakan waktu yang lama.
Dalam sesi tanya jawab, seorang pewawancara mengomentari popularitas Instax dan kamera digital yang mengakibatkan kamera tersebut terjual habis di toko-toko, dan Fujifilm memutuskan untuk tidak menerima kembali pesanan.
"Seperti yang dikatakan, pasokan tidak dapat mengimbangi permintaan," jawab Goto . Permintaan kamera digital cukup kuat, dan fitur serta kekuatan merek kami semakin berkembang. Sejak awal, kami berencana untuk menggandakan produksi [X100VI] dan memasarkannya, tetapi meskipun demikian, produksi belum dapat mengejar ketertinggalan, dan sekarang kami berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan."
Menggambarkan pembuatan semikonduktor sebagai "rate-limiting factor", Goto juga mengatakan bahwa "desain pada bagian atas kamera" adalah masalah lain yang menghambat rantai pasokan.
"X100VI, dengan berbagai dial dan semacamnya, sangat populer karena desainnya yang cukup retro. Produksinya dilakukan dengan pemotongan dan proses lainnya, untuk menciptakan desain berkelas, yang mendekati buatan tangan dan sulit diproduksi secara massal.
"Kami mengambil berbagai langkah, seperti mempercepat tanggal pengiriman dari vendor, dan akan berusaha semaksimal mungkin agar produk tersebut tersedia bagi pelanggan."
Source: dpreview & https://www.digitalcameraworld.com/
